Dalam
risalah pertama yang di terima Nabi Muhammad dari Allah melalui Jibril
adalah “ Bacalah: Dengan nama Tuhan/Rabb mu… ” [Quran: Al Alaq Surat 96]
Baca apa? Baca Bismi Rabbik. Ayat itu menunjuk pada huruf Ba .
· Baca : Ba , Siin , Mim, Bismi. { Ba adalah Bahrul Qudra, Sin adalah Ya- Siin, Miim adalah Muhammad = melalui Sayyidina Muhammad masuk kepada Qalbu-Nya yang bernama Ya-Siin untuk masuk kembali ke Bahrul Qudra}.
· Baca : Ba , Siin , Mim, Bismi. { Ba adalah Bahrul Qudra, Sin adalah Ya- Siin, Miim adalah Muhammad = melalui Sayyidina Muhammad masuk kepada Qalbu-Nya yang bernama Ya-Siin untuk masuk kembali ke Bahrul Qudra}.
Huruf
Ba adalah huruf pertama dalam ayat Bismillah, yang ditunjukkan pada bagian atas
halaman ini. Bismillah adalah ayat pertama dalam al Quran. Semua Surat dalam al
Quran memulai dengan ayat Bismillah kecuali Surat 9 Tawbah.
Mengapa
itu dihilangkan di awal Surat 9?
Tingkat
ke sembilan adalah untuk kembali kepada Gua mu, sebagaimana Allah sebutkan
dalam Surat al-Kahf, “Ketika kamu berpaling dari mereka dan benda yang mereka
sembah selain Allah, masukkan dirimu kedalam Gua: Rabb mu akan melimpahkan
Rahmat Nya kepada mu…” [18:16].
“Gua
itu adalah Hadhirat Ilahi. Disini diserukan doa mulia Nabi : ‘Ya Allah,
Engkaulah tujuan ku dan Kesenangan Mu adalah yang aku cari.’ Jantung, ketika
dia berputar antara akhir dan awal pemompaannya, keberadaannya pada level
Sejatinya Hadhirat Ilahi. Karena Dzat Ilahi itu adalah sumber semua makhluq
ciptaan, jantung itu akan menjadi satu dengan setiap ciptaan yang terkecil pun
di alam semesta ini.
di alam semesta ini.
Qalbu
yang telah memahami rahasia titik sembilan akan dapat melihat segala sesuatu,
mendengar segala sesuatu, mengetahui segala sesuatu, merasa segala sesuatu,
memindai segala sesuatu, ‘Sampai Dia akan menjadi telinga yang dengannya dia
mendengar, mata yang dengannya dia melihat, lidah yang dengannya dia berbicara,
tangan yang dengannya dia menggenggam, dan kaki yang dengannya dia berjalan.
Dia akan berbusana Ilahiah, dia hanya perlu mengatakan kepada sesuatu Jadilah!
dan itu akan terjadi.’”
MENCARI BISMILLAH
Mengapa
mencari Bismillah? Jika Bismillah tidak hilang dari salah satu Surah, tak
seorangpun akan mengkaji bersungguh sungguh pada ayat Bismillah. Itu akan
terlewatkan oleh setiap pembaca al Quran. Pada awal Surah 9 {rahasia Pintu
kepada Haqqiqat 9} pembaca diberi tahu oleh Allah, Lihatlah!, ayat pembuka
Bismillah hilang. Pergilah dan carilah ayat Bismillah. Pembaca begitu terbiasa
membaca setiap Surah dalam al Quran dimulai dengan Bismillah.
Kini
pembaca perlu dibangunkan. Kedua, dalam semua surah sebelumnya 1 sampai 8 huruf
pertama adalah Alif or Ya sebagai berikut:
Surah
1 : Al Fatihah: Al Hamdu Lillahi Rabbil Alamiin
Surah
2: Al Baqara: Alif Laam Miim
Surah
3: Al Imran: Alif Laam Miim
Surah
4: An Nisaa: Ya Ay Yuhan Nas Sut Takoo Rabbakum…
Surah
5: Al Maida: Ya Ay Yuhal Lazeena Amanu…
Surah
6: Al Anaam: Al Hamdu Lillahil Lazee….
Surah
7: Al Aaraf: Alif Laam Miim Saad
Surah
8: Al Anfal: Yas Aloo Naka Aanil Anfaal…
Surah
9: At Tawba: Baraa atum Min Allahi Wa Rasuulih
{Semua
ciptaan dalam angka 1,2,3,4,5,6,7,8,9 1-8 mendukung Singgasana (Arsy) dan 9
Duduk padanya.}
SEBAGAI GANTINYA MENDAPATI BA
Surah
9 tidak dimulai dengan ayat Bismillah, itu tidak dimulai dengan huruf Alif itu
tidak dimulai dengan huruf Ya , Surah 9 dimulai dengan huruf Ba .
Yang
lagi lagi memberi tahu pembaca Perhatikan !, Bismillah hilang (dari Surat 9
ini) dan ayat pertama Surah ini dimulai dengan huruf Ba.
· Jika itu tidak berarti apapun, maka perhatikan nama nama dari 9 surah pertama. Hanya
terdapat dua surah dalam sembilan surah pertama dengan huruf Ba di dalam namanya.
· Jika itu tidak berarti apapun, maka perhatikan nama nama dari 9 surah pertama. Hanya
terdapat dua surah dalam sembilan surah pertama dengan huruf Ba di dalam namanya.
·
Mereka itu adalah surah 2 dan 9.
·
Surah 9 adalah surah kedua yang memiliki huruf Ba dalam namanya.
·
Kata kedua dapat diterjemahkan sebagai angka 2 yang adalah nilai huruf Ba.
·
Mengapa Surah 9? Mengapa bukan Surah 2 yang disebut Baqarah, yang satu satunya
surah dari 9 surah pertama yang namanya diawali dengan huruf Ba?,
Mengapa bukan surah 90 yang disebut Al Balad?
Mengapa bukan surah 90 yang disebut Al Balad?
Jika
kita memperhatikan sistem angka kita,
·
Angka angka itu adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9.
·
Maka kita perlu mengulang angka angka itu lagi untuk menjadi 10 (puluhan), 100
(ratusan), 1000 (ribuan).
·
Misalnya, untuk membuat angka 10, kita memerlukan untuk memilih 1 dan 0 dari
deretan digit tunggal.
·
Maka, angka 9 adalah angka digit tunggal terakhir. Sistem per-angka-an normal
adalah tak terbatas.
·
Kita mendengar orang berbicara tentang ratusan, ribuan, jutaan, milyaran, dan
seterusnya. Tidak terdapat “satu angka besar ” yang dapat disebut sebagai angka
terakhir yang setelah itu tidak ada lagi angka lain.
·
Dari sinilah angka 9 digunakan sebagai digit terakhir, tanpa ulangan, menjadi
masuk akal.
·
Surah Tawba dapat saja ditaruh di posisi manapun dari satu sampai delapan di
dalam al Quran selain pada posisi ke sembilan. Namun itu tidak demikian. Itu
ditaruh di posisi ke sembilan. Mengapa? Surah pertama adalah sebuah doa untuk
mohon petunjuk dari Allah. Surah kedua dan ketiga adalah petunjuk dari Allah.
Mereka berdua diawali dengan Alif Laam Miim . Alif – Percaya akan Allah,
Laam – katakan La ilaha ill Allah dan Miim – Muhammadur Rasul Allah.
Surah
4 sampai 8 adalah petunjuk lanjutan dan nutrisi jiwa.
Kemudian
surah 9 adalah sebuah peringatan { Pemilik Safa’at Lestari Muhammad RasulAllah
, Ciptaan yang dimuliakan Malik Hayat Malik Dunya} .
Itu
seperti penciptaan seorang manusia. Diperlukan sembilan bulan untuk
pembentukan. Setelah sembilan bulan sang jabang bayi harus meninggalkan
kenyamanan rahim ibunya dan menghadapi dunia. Bayi itu mulai belajar dari saat
itu seterusnya.
Setelah
bersaksi mengucapkan Kalima tanpa sedikitpun keraguan, Allah kemudian memberi
isyarat sang pencari untuk memperhatikan huruf Ba. Karena itu hilang dan sebuah
isyarat telah diberikan, maka kini carilah itu. Ketika kamu mendapatkannya
perhatikanlah. Setelah kamu memahami huruf Ba maka kamu memiliki kunci ke
surga.
MAKNA HURUF BA
Karena
tidak ada angka setelah 9, itu adalah tahap terakhir. Di dalam setiap
kompetisi, atau olah raga, orang umumnya menghormati mereka yang datang
terlebih dahulu, kedua atau ketiga. Tak seorangpun yang peduli kepada mereka
yang datang ke empat sampai terakhir. Kecuali Allah, Dia memandangi abdi Nya lagi
dan lagi, dengan Rahman dan Rahim, Perhatian dan Ampunan. Dia memperlihatkan
kepada kita, pada tahap terakhir (yaitu 9 atau surah 9) lihatlah Ba.
·
Dia telah menciptakan segalal sesuatu dari sebuat noktah atau tetes { Stuktur
Atom dari semua ciptaan hanyalah titik yang berputar }
·
Titik ciptaan itu dinyatakan atau disimbolkan di bawah huruf Ba.
·
Dia menciptakan kita dari sebuah noktah (tetes) yang tidak suci (murni).
Sembilan dalam numerologi Abjad mewakili huruf Toin . Toin mewakili kesucian,
dari sinilah kata Arab Tayyab – yang dieja dalam Arab Toin, Ya dan Ba .
·
Huruf Arabic Ya mewakili ilmu.
·
Allah telah mengajari kita bagaimana mensucikan diri kita sendiri. Allah
mengajari Adam (setiap manusia) segala nama, yang adalah yang dimaksud dengan
Hadits: Setiap Utusan Allah mengatakan, “Setiap anak yang dilahirkan dia
dilahirkan dengan sebuah iman yang benar (seorang Muslim) namun orang tuanyalah
yang mengubahnya menjadi Judaism atau Khristianity…. [Sahih Bukhari]
Allah
telah mengirimkan al Quran dan Utusan Nya sebagai pemberi peringatan
untuk memperlihatkan abdi Nya bagaimana untuk mensucikan diri mereka sendiri.
Secara fisik kita tidak pernah dapat menjadi suci betapapun kita membasuh dan
menggosok diri kita sendiri. Tetapi kita harus mencoba mensucikan diri kita
sendiri sebaik baiknya yang dapat kita lakukan.
Halangan
terbesar dalam mensucikan diri kita terletak pada tetes terakhir air seni kita.
Kita harus membersihkan diri kita sendiri (dengan petunjuk Allah) bebas dari
tetes terakhir itu, atau apapun yang kamu ingin menyebutnya. Ini disebutkan di
dalam Al Quran: 4 Dan jagalah pakaian mu bersih dari noda [al Quran: Al
Muddassir Surah 74]
MAKNA HURUF BA
Segala sesuatu dalam Islam memiliki makna lahir biasa dan sebuah makna-dalam (spiritual). Kedua makna itu berlaku, namun kebanyakan Muslims hanya menyadari makna lahirnya saja. Makna spiritual ayat 4 Surah 74 adalah:
Segala sesuatu dalam Islam memiliki makna lahir biasa dan sebuah makna-dalam (spiritual). Kedua makna itu berlaku, namun kebanyakan Muslims hanya menyadari makna lahirnya saja. Makna spiritual ayat 4 Surah 74 adalah:
11
Ingatlah Dia menyelimuti kalian dengan semacam rasa kantuk dari Diri Nya agar
kalian merasa tenang dan Dia membuat hujan turun kepada kalian dari langit
(surga/janah) untuk dengannya membersihkan dirimu untuk membuang darimu noda
Shaytan untuk memperkuat qalbumu dan untuk menanamkan kakimu kuat kuat dengan
itu. [Quran: Al-Anfal Surah 8]
14
Sesungguhnya! namun di qalbu mereka terdapat noda dari (keburukan) yang mereka
perbuat! [Quran: Al Mutaffiffiin Surah 83]
Ketika
kita mencoba membuang tetes terakhir air seni secara lahirnya, di dalam (batin)
kita membuang noda Shaytan dari qalbu kita. { Apabila kamu memperhatikan
tentang apa yang orang tidak tahu atau lihat, maka kamu mencapai bagus bagusnya
spiritual Ihklas}
Maka
kita dapat melakukan Wudhu. Sisi spiritual Wudu dijelaskan oleh wali termashur
Ali bin Usman al Hujwiri (semoga barokah Allah baginya). Ali bin Usman (juga
dikenal sebagai Datta Ganj Baksh) dikirim ke India oleh Mursidnya dan dia
tinggal di Lahore (kini Pakistan) sampai napas terakhirnya¸ yang tercatat
pada 1064-5 (456 Hijriyah) atau 1071-2 (464 H). Dia mengislamkan tak
terhitung banyaknya orang Hindu. Dia telah menulis di dalam bukunya Kashf Al
Mahjub dalam bab tentang Pensucian:
Pensucian
lahir dan pensucian batin harus terjadi bersamaan.
·
Ketika seorang membasuh tangannya, dia harus membasuh qalbunya bersih dari
keduniaan.
·
Ketika dia memasukkan air ke dalam mulutnya, dia harus mensucikan mulutnya dari
menyebut selain Allah.
·
Ketika dia membasuh mukanya, dia harus berbalik dari semua hal yang keseharian
dan menghadap kepada Allah.
·
Ketika dia mengusap kepalanya, dia harus menyerahkan urusannya kepada Allah.
·
Ketika membasuh kakinya, dia tidak boleh membentuk niat untuk berpihak kepada
apapun kecuali sesuai dengan Perintah Allah.
·
Maka dia akan disucikan dua kali. Perhatikan kita sedang membicarakan tentang
Ba atau 2, atau lahiriah dan batiniah. Kesucian lahiriah tidak berguna tanpa
kesucian batiniah. Mereka berdua harus disatukan untuk mencapai kesucian
sejati. Ini dicapai bila qalbu dan pikiran tersucikan dari semua pikiran dan
keinginan buruk (sataniah) dengan menjaga agar Allah selalu dalam pikiran. Ketahuilah
bahwa Allah melihat setiap tindakan kita, dan Allah mendengar setiap kata kata
kita dan Allah mengetahui setiap pikiran kita. Jika kita dapat mempertahankan
tahap itu, selalu sadar akan Hadhirat Allah, kita akan tersingkir dari dosa.
Setelah mensucikan baju lahir dan batin kita, barulah kita bisa mendekati
Allah.
Dia
kemudian menaikkan kita di atas para malaikat dan membuat mereka bersujud
kepada Adam.
·
Maka Tayyab adalah {Sayyidina TaHa al-Tahir}
·
Toin untuk – pensucian,
·
Ya untuk – dengan pengetahuan kita selalu dalam Hadhirat Allah,
·
Ba untuk – noktah atau tetes atau qalbu.
284
Untuk Allah kepemilikan semua yang berada di langit dan di bumi. Apakah kamu
memperlihatkan apa yang ada dalam pikiran kamu atau menyembunyikannya Allah
minta kamu mempertanggung jawabkannya Dia mengampuni siapapun yang Dia
kehendaki dan menghukum siapapun yang Dia kehendaki Allah memiliki kuasa atas
segala sesuatu. [Quran: Al Baqarah Surah 2]
NILAI NUMERIK TERSEMBUNYI BA
Memandang
kepada huruf Ba dengan cara lain. Jika kita menulis huruf itu sebagaimana kita
membacanya, itu tertulis .
Ba,
Alif dan Hamzah .
Maka
nilai numeriknya menjadi ( Ba = 2, Alif = 1, Hamzah = 1) 1+1+2 = 4.
·
Memandang kepada ayat Bismillah, terdapat 3 Miim dari BisM Allah Ar RahMan Ar
RahiiM.
·
Allah merubah noktah pada Ba atau tetes menjadi sebuah makhluq dengan 3 elemen,
Bumi, Api dan Air.
·
Setelah kelahiran bayi yang baru lahir jika ditetapkan untuk hidup diberi Napas
Allah yang diwakili oleh huruf Ha dari nama AllaH dalam ayat Bismillah.
Itu menambahkan elemen ke empat Udara.
·
Dengan elemen terakhir itu Allah menyelesaikan penciptaan. Jika bayi yang baru
lahir itu tidak ditetapkan (ditakdirkan) untuk hidup, maka elemen ke empat itu
ditahan. Begitu juga pada saat kematian, Allah membuang elemen ke empat dari
seorang makhluq melalui malaikat Azraiil .
156
Yang mengatakan ketika dilanda musibah: “Kami milik Allah dan kepada Nya kami
kembali.” [al Quran: Al Baqara Surah 2]
Bismillah
terdiri atas 19 huruf { Al Quran berisi 114 (= 6×19) Surah, kedalam dengan 30
Juz kedalam 7 ayat Fatiha kedalam 19 huruf Bismillah kedalam BA} 1-9 semua
ciptaan dalam 1 sampai dengan 9 Allah menunjukkan Kode Bi-Nair pertama.
Yang
mewakili 1 Pencipta yang menciptakan seorang manusia dalam 9 bulan dan suara
pertama yang harusnya diterima bayi yang baru lahir itu adalah Adzan. Ini
memberi keterangan pendatang baru itu:
Allahu
Akbar, Allahu Akbar, (Allah Maha Besar, Allah Maha Besar)
Allahu Akbar, Allahu Akbar,
Allahu Akbar, Allahu Akbar,
Saya
bersaksi tiada sesembahan kecuali Allah,
Saya
bersaksi tiada sesembahan kecuali Allah,
Saya
berskasi Muhammad adalah Utusan Allah,
Saya
bersaksi Muhammad adalah Utusan Allah,
Datanglah
kepada shalat, Datanglah kepada shalat,
Datanglah
kepada kebaikan,
Datanglah
kepada kebaikan,
Allahu
Akbar, Allahu Akbar La ilaha ill Allah (Tiada sesembahan kecuali Allah)
Memperhatikan
Adzan, Allahu Akbar disebutkan sebanyak empat kali awalnya. Ini adalah untuk
memberi tahu bayi yang baru dilahirkan bahwa dia telah diciptakan Allah dari
empat elemen. Ini
sama
dengan nilai numerik tersembjunyi dari Ba .
Setelah
itu setiap kalimat diulang dua kali yang adalah nilai normal Ba . Pada akhirnya
La ilaha ill Allah disebutkan hanya sekali.
Ini untuk menekankan bahwa meskipun kamu, bayi yang baru lahir, diciptakan dari Ba, Pencipta kamu adalah Allah yang SATU.
Ini untuk menekankan bahwa meskipun kamu, bayi yang baru lahir, diciptakan dari Ba, Pencipta kamu adalah Allah yang SATU.
Adzan
itu diserukan ke telinga kanan. Setelah menyelesaikan Adzan di telinga kanan,
itu diucapkan lagi pada telinga kiri. Maka Adzan itu disuarakan dua kali
seluruhnya. Ini seimbang dengan ciptaan baru itu dari noktah Ba dan nilai
numeriknya.
Noktah
dibawah Ba juga mewakili putaran Utusan sebelum kedatangan Muhammad .
dan
Muhammad menjadi penutup para Nabi diwakili diakhir ayat Bismillah dengan huruf
Miim . Ayat Bismillah diberikan kepada setiap Rasul Allah dari Adam ke
Isa (Jesus).
Namun,
Bismillah ditarik dari ummat lainnya ketika Rasul Allah mereka meninggalkan
mereka (wafat). Akhirnya Bismillah diberikan kepada Muhammad dan ummatnya. Para
Muslim adalah satu satunya ummat yang masih mempertahankan ayat ini. Mengapa?
Alasan
di belakang ini adalah bahwa Miim diperlukan di akhir ayat ini untuk
menyempurna kannya. Setelah Muhammad pintu Utusan Allah telah tertutup.
Muhammad sebagai penutup dari lingkaran Utusan Allah. Maka Muhammad dan
ummatnya, yaitu para Muslim, adalah penjaga dan pemilik sah dari ayat ini.
PENGGUNAAN YANG DISENGAJA DARI HURUF BA DI DALAM AL
QURAN
Marilah
kita perhatikan contoh lain dari huruf Ba dari al Quran. 96 Bait (Rumah)
pertama ditetapkan untuk manusia adalah bahwa Bi (dalam) Bakka penuh MuBaraka
(berkah) dan petunjuk untuk semua jenis ciptaan:
97
Di dalam nya terdapat tanda tanda jelas; maqam Ibraheem; barang siapa yang
memasukinya mereka mendapatkan keselamatan; (dalam) pergi hajji terdapat sebuah
kewajiban manusia terhadap Allah (bagi) mereka yang mampu melakukannya; namun
bila siapapun mengingkari iman, Allah teguh kokoh tidak memerlukan yang manapun
di antara ciptaan Nya. [al Quran: Al Imran, Surah 3]
Mengambil
contoh Hajj, perjalanan ke Makkah (Mecca), jika ditinjau dari kontex ini mewakili
sebuah lingkaran atau noktah. Ka’aba (Sang Kubus) adalah pusatnya, dan manusia
membuat Thawwaf, atau berputar mengitari Ka’aba itu. Perhatikan bahwa nama
Ka’aba memiliki huruf Ba menjelang akhir. Namun nama Ka’aba tidak digunakan di
dalam ayat tersebut di atas. Karena huruf Ba adalah menjelang akhir dari kata /
nama Kaaba,
·
untuk memperlihatkan huruf Ba Bait (rumah) pertama digunakan untuk menunjuk
kepada Ka’aba.
·
Bila itu belum menunjukkan secara jelas maka selanjutnya ditekankan oleh kata
pertama sesudah (yang menjelaskan) Bait.
·
Pertama apa? Ba pertama! Kata Bayt membawa huruf Ba mengawali kata Biyt atau di
tempat pertama.
·
Bahkan jika kunci ini juga terlewat, terdapat petunjuk ketiga. Makkah
dituliskan sebagai Bakkah.
·
Huruf Ba muncul empat kali dalam ayat 96 di atas.
·
Sebagaimana disebutkan sebelumnya,
terdapat
empat elemen, Bumi, Api, Air dan Udara digunakan dalam penciptaan.
·
Jika kita menempatkan sebuah 0 atau noktah setelah (angka) 4 kita mendapatkan
40 yang adalah nilai numerik dari Miim.
·
Jika huruf Ba dalam Bakkah digantikan dengan Ma atau Meem, nama kota itu
menjadi Makkah.
Allah
tidak menggunakan kata Ka’aba namun kata Bait sebagai gantinya. Allah tidak
menggunakan kata Makkah namun kata Bakkah sebagai gantinya diawali oleh Bi. Kemudian
kata MuBaraka digunakan untuk petunjuk lagi, LIHATLAH! Miim { Galb Muhammad}
telah digantikan oleh Ba. LIHATLAH ! Miim dan Ba diperlihatkan bersama di sini.
Miim sebetulnya bisa digunakan, tetapi itu tidak demikian. Maka, Lihatlah pada
Ba!
LIHATLAH LAGI PADA HURUF BA DAN BELAJARLAH
Surah
3 ayat 96 berakhir dengan petunjuk untuk semua jenis ciptaan dan ayat
berikutnya, ayat 97 diawali dengan di dalam nya terdapat tanda tanda yang
jelas, artinya nampak, bukti, jelas, terang, tak pelak lagi. Apa tanda yang
jelas, nampak, bukti, jelas, terang, tak pelak lagi?
Allah
memperlihatkan kepada kita pembentukan sebuah Atom sebelum ilmuwan fisika
nuklear muncul di panggung (dunia).
Definisi
dari sebuah atom:
·
Sebuah atom terdiri atas partikel (zarah) terkecil yang tak dapat dipecah
lagi.Sebagian besar itu terdiri atas ruang kosong. Pada pusat ruang ini
terdapat inti yang sangat kecil yang disebut nucleus. Massa itu terkonsentrasi
di dalam nucleus itu. Satellite yang disebut elektron berkeliling dalam orbit
di sekitar nucleus itu.
·
Para hajji mengitari Ka’aba adalah sebuah pencitraan visual dari sebuah atom
dalam skala besar.
·
Ka’aba itu adalah nucleus nya dan manusia yang mengelilinginya adalah elektron
nya.
·
Ahli nuklir Kristen mungkin menyatakan telah menemukan atom ini. Kenyataannya
Allah telah memberi tahu kita untuk memperhatikan huruf Ba 1400 tahun yang
lalu.
·
Sayangnya tak seorang sarjana Muslim pun hadir pada titik penemuan atom itu
untuk membuktikan apa yang al Quran ungkapkan adalah Kebenaran.
·
Kita Muslim selalu mengandalkan pada para Non-Muslims untuk membuktikan Kalimat
Allah adalah Kebenaran.
·
Saya tahu ayat 96 mengatakan petunjuk bagi semua ciptaan, namun akan lebih
melegakan jika para Muslim menemukan beberapa tanda tanda Allah dalam hari hari
dan masa ini. Tidaklah cukup baik untuk hidup dalam kejayaan masa lalu.
·
Kata operasional nya adalah (masa) lalu. Kebanyakan dari para Muslim saat kini
mengekor di belakang dalam penemuan bidang ilmu dan teknologi.
· Bahkan sebagian Muslim memandang ilmu dan teknologi sebagai musuh Islam. Kelompok terakhir ini sama sekali tersesat.
· Bahkan sebagian Muslim memandang ilmu dan teknologi sebagai musuh Islam. Kelompok terakhir ini sama sekali tersesat.
·
Seseorang harus mencari perlindungan Allah dari mereka yang tersesat ini,
karena semua ilmu berasal dari Allah apakah itu spiritual atau sains. Kedua
duanya ilmu spiritual dan sains bekerja bersama sama. Namun demikian ada cara
lain untuk melihat hal itu. Bismillah, memulai dengan huruf Ba.
·
Huruf ini mewakili ciptaan. Allah menciptakan segala sesuatu dari sebuh noktah.
Manusia, hewan, tetumbuhan, mereka semua diciptakan dari noktah atau biji.
·
Bahkan biji itu sendiri diciptakan dari noktah yang kita sebut atom. Apabila
kita terapkan hal ini kepada gas, mineral dan cahaya, itu tetap berlaku.
·
Bahkan atom jika dipecah pecah lebih lanjut menjadi electron, proton, neutron
dan photon mereka semua bergerak berputar mengitari nucleus, memberi effek
(kesan) sebuah noktah.
·
Jika kita mengarahkan pandangan kepada matahari, bulan, bumi dan semua planet
lainnya, bahkan mereka ini seperti noktah.
·
Bahkan lintas putaran (orbit) planet adalah lingkaran, mewakili sebuah notah.
·
Jadi apapun yang kita lihat dapat diartikan sebagai sebuah bentuk, raga atau
bentuk, atau itu dapat dilihat sebagai sekumpulan noktah atau atom yang saling
melekatkan diri untuk menghasilkan sebuah pola. Mereka semua memiliki satu hal
yang sama. Semua ini, hewan, tetanaman, mineral, sesungguhnya seluruh alam
semesta (cosmos) diciptakan oleh Satu Wujud yang adalah Sang Pencipta , Yang
tidak diciptakan.
APAKAH
NOKTAH ITU BERGERAK SEARAH JARUM JAM ATAU BERLAWANAN ARAH JARUM JAM ?
·
Analogi lain dari Tawaf (hajji mengelilingi Kabbah) adalah bahwa Bumi berputar
pada sumbunya dari timur ke barat.
·
Karena matahari terbit di timur dan tenggelam di barat. Gerakan ini adalah
berlawanan dengan arah jarum jam.
·
Begitu juga dengan Tawwaf, mengambil Kaaba sebagai sumbunya. Hajji mengelilingi
Kabah berlawanan dengan arah jarum jam.
·
Bumi itu sendiri mengelilingi matahari dalam lintasannya dalam arah berlawanan
arah dengan jarum jam. Terdapat kesempatan lima pupuh-lima puluh, itu adalah
betul.
·
Sama saja, terdapat kesempatan lima puluh – lima puluh, itu adalah salah.
Karena petunjuk itu dari Allah, Tawwaf itu berharmoni sempurna dengan ciptaan
Allah : malam dan siang. Tawwaf itu berharmoni sempurna dengan ciptaan Allah :
musim (yang diakibatkan letak) matahari.
Kini,
jika kita memandang jam dan arloji, gerakan mereka adalah searah jarum jam,
yaitu dari kiri ke kanan seperti halnya menulis bahasa Inggris contohnya. Jika
sekiranya penemu jam adalah seorang Muslim mungkin kita hari ini akan memiliki
jam dengan gerakan dari kanan ke kiri. Yang adalah berlawanan arah jarum jam
dengan angka yang juga meningkat dengan arah berlawanan jarum jam. Maka arah
berlawanan jarum jam akan menjadi sesuai arah jarum jam.
Maka
para penemu jam (yang kita kenal) hari ini dulunya secara di bawah sadar
mencoba untuk menguasai waktu dengan merancang jam yang berlawanan dengan
perputaran bumi dan orbitnya. Semua ini adalah agar supaya menghindari
pertemuan mereka dengan Sang Pencipta mereka. Mereka mengabaikan dua hal. Satu,
waktu tidak menunggu manusia. Dua, bahkan bila waktu bergerak mundur, mereka
akan tetap bertemu dengan Sang Pencipta mereka. Karena Dia
hadir
pada saat awal, Dia hadir pada saat kini. Dan Dia akan hadir selalu. Muhammad
berkata : “Allah hadir dan tiada sesuatupun selain Dia “. Dan Ali ibn Talib
(ra) menjawab: “Dan Allah adalah kini seperti halnya Dia sebelum ini “.
Yang
artinya ‘Saat ini adalah sama dengan saat yang itu juga ‘
·
Kini setelah kita melihat Tawwaf dalam makrokosmos. Mari kita melihatnya dalam
mikrokosmos.
·
Setiap atom dari sebuat bentuk, apakah itu manusia, tetanaman, batu dan bahkan
benda yang paling keras pun seperti diamond (berlian) dan tungsten sedang
melakukan Tawwaf berkesinambungan, siang dan malam, malam dan siang.
·
Mereka semua memiliki zarah (noktah) yang berputar pada sumbunya.
·
Penemuan atom adalah kemajuan ilmu pengetahuan dalam masa kita ini.
TEKNOLOGI DITURUNKAN DARI HURUF BA
Kini,
mari kita perhatikan kemajuan ilmu pengetahuan dan lihatlah bagaimana itu
terkait dengan huruf Ba. Hampir setiap orang di masa dan zaman sekarang ini
telah melihat dan bahkan juga menggunakan sebuah komputer.
·
Meskipun para penemu komputer itu tidak menyadari hal ini namun mereka
mendasarkan komputer itu pada huruf Ba yang adalah angka dua.
·
Komputer itu hanya mengenal dua situasi, sambung atau putus, yang mewakili 1
atau 0 yang disebut sistem/format Biner.
·
{Al Quran dalam Bismillah = 19 kode Biner untuk ciptaan }
·
Perhatikan terdapat dua kondisi yang adalah nilai numerik Ba atau sebagaimana
para ilmuwan suka menyebutnya sebagai BI (dua).
· 0
itu mewakili noktah (titik).
·
Jika pemakai komputer itu mungkin memasukkan angka dengan sistem sepuluh
/desimal, komputer itu tidak dapat menggunakan (masukan) mereka itu.
·
Perangkat lunak itu harus mengubah angka desimal ke dalam format binair sebelum
perangkat keras itu dapat membuat perhitungan apapun. Setelah menghitung
jawaban binari { Utusan Dhzahir Allah Yang Menghubungkan Sang Pencipta dengan
Ciptaan Nya, Tawassul} dari perangkat keras harus dirubah kembali ke dalam
sebuah angka desimal oleh perangkat lunak itu untuk memberi makna bagi pengguna
komputer itu.
Kemudian
kita mencermati al Quran lagi, dan kita diberi tahu Allah:
36
Maha Suci Allah Yang menciptakan berpasangan semua yang diproduksi /
dikeluarkan bumi dan juga sebagaimana di antara jenis mereka sendiri dan
berbagai hal yang mereka tidak memiliki ilmu.{ 36 for Yasiin} 37 Dan sebuah
tanda untuk mereka adalah Malam: Kami menariknya dari Siang dan lihatlah mereka
terbenam dalam kegelapan [Quran: Ya Siin, Surah 36]
1
Demi Malam ketika dia menyembunyikan;
2 Demi Siang ketika dia muncul dalam kegemilangan;
3 Demi penciptaan lelaki dan perempuan
2 Demi Siang ketika dia muncul dalam kegemilangan;
3 Demi penciptaan lelaki dan perempuan
[Quran:
Al Lail Surat 92] {92 cermin nya adalah 29 Ilmu ghaib, nama ke 9+2=11 Rasul
adalah Ya Siin yaitu (ayat) 36 Rahasia Ya Siin adalah Decoder antara Ciptaan
dengan Sang Pencipta }
ALLAH SANG ASAL USUL (ORIGINATOR)
·
Kita diberi tahu tentang dua keadaan malam dan siang, yang dapat disamakan
dengan 1 dan 0 atau 0 dan 1 tergantung kepada pilihanmu.
·
Kata ciptaan digunakan dalam kedua Surah 36 dan 92, untuk menekankan, 2 keadaan
itu.
·
Analogi lain dari dua adalah, satu keadaan adalah keadaan tak tercipta dan
keadaan lainnya adalah keadaan tercipta.
·
Asma Allah Sang Pencipta dalam kedua kasus adalah al Khaliq.
·
Dalam keadaan tak tercipta, benda itu adalah dalam bentuk ingatan, atau visi
(bayangan).
·
Kemudian dalam keadaan tercipta benda itu mengambil bentuk fisik dan tampak di
dalam dunia.
·
Namun ciptaan sesungguhnya adalah dalam bentuk Ba. { Sebagaimana Dia memberi
Rahim Perempuan kekuatan Penciptaan Sang Raja (al Malik) harusnya mengawasi }
·
Allah tidaklah menciptakan secara fisik (dengan tangan). Dia tidak memerlukan
itu: 117 Badi’u (Sang Asal Usul) langit dan bumi! Apabila Dia menetapkan sebuah
hal, Dia mengatakan: Jadilah! Dan jadilah itu [Quran: Al Baqara Surat 2]
MENDAPATKAN BISMILLAH YANG HILANG
·
Kembali kepada ayat Bismillah. Itu adalah ayat pertama dalam al Quran ketika
kita membuka al Quran pada halaman pertama. Itu ditempatkan pada awal setiap
Surah di dalam al Quran kecuali untuk Surat 9.
·
Bismillah yang hilang itu didapatkan dalam Surah 27 yang disebut Al Naml dalam
ayat 30{Lam=30 mewakili Mulk atau Kerajaan }. Bila kita mempertambahkan angka
Surah itu 2+7 = 9.
·
Jadi, itu disengaja dibuang dari Surat 9. Kini soalnya adalah, Mengapa ayat 30
yang dalam bentuk angka tunggal adalah 3 (=3 +0) dan bukan ayat 20 yang akan
menunjuk kembali ke Ba atau 2? {30 Allah memperlihatkan Raja Ciptaan yaitu Yang
dikaruniai Kekuasaan adalah Pemilik Bismillah, Nabi Sulaiman menggunakan
kekuasaan / kekuatan dari Bismillah ini untuk kerajaannya }
·
Jadi, Al Naml ditempatkan sebagai 9 ke tiga , (9, 18, 27) atau 9 x 3 = 27.
·
Bahkan jika kita mengalikan nomer Surah dengan nomer ayat kita mendapat 27 x 30
= 810 = 8 + 1 + 0 = 9.
·
Lagi lagi kita diberi tahu bahwa ini adalah tahap terakhir.
·
Kamu mencari Bismillah, carilah lagi, namun ingatlah selalu nomor / angka 3.
Tiga
adalah angka nilai huruf Arabic Jiim . Jiim tidak terdapat dalam ayat ini. Jadi
menunjuk kepada apakah angka 3 ini?
·
Terdapat hanya dua huruf yang terjadi 3 kali dalam Bismillah.
·
Mereka itu adalah Alif dan Miim .
·
Huruf pertama dalam Nama Allah adalah Alif .
·
Huruf pertama dalam nama Muhammad adalah Miim .
·
Nilai angka Alif adalah 1 dan nilai angka Miim adalah 40. Jika kita
mengalikan nilai angka Alif dan Miim dengan angka dari kejadian (munculnya)
mereka berturut dalam ayat Bismillah kita mendapatkan berikut ini: Untuk Alif 1
x 3 = 3 Untuk Miim 40 x 3 = 120 = (1 + 2 + 0) = 3
RAHASIA PERTAMA BISMILLAH
·
Maka perkiraan pertama untuk mencari 3 kejadian/kemunculan adalah benar.
Perhitungan di atas membenarkan hal itu.
Perhitungan di atas membenarkan hal itu.
·
Itu tidaklah cukup bagi Allah untuk memberi kita Kalimat Pertama La ilaha ill
Allah Muhammadur Rasul Allah.
·
Dia memberi isyarat lagi disini, itu adalah ketika seseorang membaca ayat
Bismillah, La ilaha ill Allah Muhammadur Rasul Allah secara otomatis disebutkan
oleh yang membacanya tanpa diketahui olehnya.
·
Kalimat pertama ini juga dikenal sebagai Kalima Tayyab (Kesucian).
·
Adalah pembacaan Kalima Tayyab inilah yang mensucikan spiritualitas sang
Muslim.
·
Semua Utusan Allah tahu bahwa Muhammad akan dikirim oleh Allah sebagai
Penutup semua Rasul.
Penutup semua Rasul.
·
Ini adalah alasan lainnya mengapa ayat Bismillah diberikan kepada semua Rasul
Allah dan ummatnya sejak Adam sampai Isa.
·
Para Rasul Allah mengetahui rahasia tersembunyi dalam Bismillah.
·
Ketika para Utusan ummat terdahulu meninggalkan mereka, Bismillah diambil
kembali dari mereka.
·
Ummat Muslim masih mempertahankan ayat ini karena mereka telah menerima bentuk
dzahir (nampak) dari Kalimat pertama .
·
Para Ummat lainnya itu tidak menerima Kalimat pertama dalam bentuk nampak/
dzahirnya.
·
Di dalam Kalimat, kata kata adalah terungkap, sangat jelas, tak pelak lagi.
·
Disini kata kata itu tersembunyi atau Batin.
·
Ketika kita membaca Bismillah dengan keimanan penuh, Allah memberi kita karunia
pertama karena telah membaca Bismillah, plus hadiah karena mengatakan Kalimat
(Sahadat) Pertama tiga kali ditambahkan kepada karunia tadi. Allah sangat murah
hati kepada ciptaan Nya.
Muhammad
meninggalkan kepada kita sebuah kunci.
·
Jika kita memperhatikan huruf yang membentuk tulisan Rasul Allah kepada kepala
negara di sekitarnya agar mereka memeluk Islam, tulisan itu dimulai dengan
Bismillah Hir Rahman Nir Raheem Muhammadur Rasool Allah.
·
Itu adalah kunci bahwa Kalimat (shahadat) pertama tersembunyi di dalam ayat
Bismillah. Bagian pertama dari Kalimat adalah tersembunyi,
·
Karena Allah tidak dapat terlihat di dunia ini.
·
Bagian kedua nampak karena itu adalah fakta sejarah bahwa Muhammad Utusan
Allah datang ke dunia ini dan meninggalkan bagi kita Muslim Keajaiban al
Quran.
·
Hadits berikut ini juga menegaskan bahwa Muslims dianugerahi lebih dari sekali
meskipun kebanyakan dari kita tidak mengetahui mengapa.
Utusan Allah mengatakan, “Umurmu (keberadaanmu) dibanding dengan ummat sebelumnya, adalah seperti jangka waktu antara shalat Asr dan Maghrib.
Utusan Allah mengatakan, “Umurmu (keberadaanmu) dibanding dengan ummat sebelumnya, adalah seperti jangka waktu antara shalat Asr dan Maghrib.
·
Ummat (kitab) Taurat dikaruniai Taurat dan mereka melaksanakan (isi) kitab itu
sampai tengah hari dan mereka tidak dapat melanjutkannya. Dan mereka dikaruniai
(hadiah sama dengan) satu Qirat masing masing.
·
Kemudian ummat Injil dikaruniai Injil dan mereka melaksanakannya sampai shalat
Asr dan mereka tidak dapat melanjutkannya, maka mereka dianugerahi (hadiah sama
dengan ) satu Qirat masing masing.
·
Kemudian kalian dikaruniai al Quran dan kamu melaksanakannya sampai maghrib
(matahari terbenam), maka kamu masing masing mendapatkan (sebuah hadiah) yang
sama dengan dua Qirat.
·
Atas hal itu, para ahli Kitab mengatakan, ‘Para Muslim ini melakukan kerja
lebih sedikit dibanding kami, tapi mereka mendapat hadiah lebih besar.’ Allah
berkata (kepada mereka) :
‘Apakah
Aku menganiaya kalian dalam hal hak hak kalian?’ Mereka menjawab, “Tidak.”
Kemudian Allah berkata, “Itu adalah barakah Ku yang Aku karuniakan kepada
siapapun yang Aku kehendaki. ” [Sahih Bukhari] Tak seorangpun memandang kepada
hal yang jelas, bila mencari kunci (atas sebuah rahasia). Kebanyakan jawaban
memelototi wajah kita. Semoga Allah membimbing kita.
RAHASIA KEDUA BISMILLAH
Dengan
berakhirnya dan selesainya pengiriman para Utusan, Muhammad dan ummatnya telah
dianugerahi dengan (boleh) menyimpan ayat ini sampai dengan Hari Akhir.
Mengapa?
·
Bismillah adalah Kunci Ke Surga.
·
Apakah Muhammad telah menemui semua Utusan Allah terdahulu di Langit ketika
Malam Miraaj (Naik Ke Langit)? Dia melakukan itu.
·
Mereka semua memiliki Kunci ke Surga. Mereka semua memiliki ayat Bismillah.
·
Disebutkan dalam sebuah Hadits Utusan Allah mengatakan dia telah melihat empat
sungai di surga dan sumber dari tiga sungai adalah tiga Miims dalam
Bismillah, dan
sumber
satu sungai (lainnya) adalah huruf Ha dalam nama AllaH .
·
Nama Muhammad memiliki dua Meems yang nampak.
·
Meem pertama adalah tunggal.
·
Meem kedua disebutkan dua kali, pertama sebagai huruf tanpa huruf hidup (vowel
atau aksen) dan kemudian dengan huruf hidup yang dikaitkan dengan huruf itu.
·
Ini diisyaratkan oleh Shaddah (w) di atas Meem kedua dalam nama Muhammad .
·
Dalam penulisan dan penghitungan hanya dua Meems yang nampak atau dihitung.
·
Meem ketiga atau yang tersembunyi hanya terasa dalam pengucapan. Dari sini lah
penekanan pada Zikr (atau penyebutan Nama Allah atau mengirimkan shalawat bagi
Muhammad
lagi
dan sekali lagi) di dalam al Quran.
·
Dengan Zikr, Allah membangunkan potensi tersembunyi dari abdi Nya itu.
·
Tiga Meems ini dalam nama Muhammad , darinya dua nampak dan ketiga tersembunyi,
adalah cermin dari tiga Meems dalam Bismillah. · Allah menyuruh kita dalam al
Quran untuk mencari tanda tanda.
HIKMAH AL QURAN
2
Kami menurunkan itu sebagai al Quran berbahasa Arab agar supaya kamu dapat
mempelajari hikmah. [al Quran: Yusuf Surat 12]
Perhatikan
ayat di atas tadi al Quran Arab agar supaya kamu belajar hikmah.
7 Sesungguhnya di dalam Yusuf dan saudara saudaranya terdapat tanda tanda bagi para Pencari (Kebenaran) [Quran: Yusuf Surat 12]
7 Sesungguhnya di dalam Yusuf dan saudara saudaranya terdapat tanda tanda bagi para Pencari (Kebenaran) [Quran: Yusuf Surat 12]
Perhatikan
nama Surat, Yusuf .
·
Apa yang pertama muncul dalam pikiran ketika nama Yusuf Rasul Allah disebutkan.
·
Wajahnya yang tampan yang Allah karuniakan kepadanya.
·
Kemejanya yang warna warni.
·
Dilemparkan ke dasar sumur dan dijual sebagai budak.
·
Menjaga dirinya tetap suci dari rayuan.
·
Terpenjara untuk waktu tertentu.
·
Dibebaskan (dari penjara) dan dikukuhkan (diangkat) sebagai pejabat dihadapan
penguasa.
·
Bakatnya untuk mentamsilkan arti mimpi.
Apakah
hikmah yang disebutkan dalam ayat 2, dan bagaimana kita menghubungkannya dengan
tanda tanda yang disebutkan dalam ayat 7?
Yusuf
tampan untuk dipandang.
·
Begitu juga al Qurani bahasa Arab adalah sebuah Pesan yang nampak (visual) jika
kita siap untuk mencari Pesan Pesan. Kemejanya berwarna warni, dan itu
digunakan untuk menyembuhkan kebutaan ayahnya (Yaqub ).
· Kita orang Muslims memandang dengan mata buta kepada Pesan nampak (visual) dan spiritual al Quran dan hanya mengambil Pesan tersurat saja.
· Kita orang Muslims memandang dengan mata buta kepada Pesan nampak (visual) dan spiritual al Quran dan hanya mengambil Pesan tersurat saja.
· Namun
al Quran adalah sebuah Penyembuh dan Rahmat untuk mereka yang beriman.
·
Yusuf dilemparkan ke dalam dasar sumur dan dijual sebagai budak belian.
Kita terkubur di dalam raga kita dan kita menjadi budak dari ide kita yang kaku
(yang kita definisikan sendiri).
·
Kita tidak memandang al Quran dengan pikiran terbuka.
·
Yusuf menjaga dirinya tetap murni dari bujukan/rayuan, kita kalah oleh
rayuan dan bujukan, baik secara fisik atau spiritual dan menjadi tidak lagi
suci. Kita tidak dapat menjaga jantung (kalbu) kita tetap bersih.
·
Yusuf terpenjara untuk waktu tertentu dan kemudian dibebaskan dan ditetapkan /
diangkat sebagai pejabat mulia dihadapan penguasa.
·
Kita menjadi tawanan diri kasar (Nafs) kita dan shaytan, yang darinya kita
harus membebaskan diri kita sendiri, (agar) dan mendapatkan tempat terhormat
yang menjadi hak kita di hadapan / hadhirat Allah.
·
Allah sangat pengampun. Yusuf memiliki anugerah dari Allah mentafsir
mimpi.
·
Kita semua memiliki sebuah kualitas khusus yang dianugerahkan Allah bagi kita.
Kita harus mencari tahu apa bakat kita yang tertinggi potensinya dan
menggunakan itu untuk kebaikan sesama makluq.
BISMILLAH
KUNCI KE SURGA
Kunci
ke surga ditempatkan di ayat pertama sekali dalam al Quran dan kita tetap saja
luput perhatian terhadapnya dari waktu ke waktu.
Beberapa
pembaca akan mengatakan bahwa noktah dan aksen bukanlah bagian dari bahasa Arab
(al Qur’an) aslinya. Itu memang benar.
·
Noktah dan aksen (dialek) diperkenalkan oleh Khalifah Usman Ghani (ra). Dia
adalah salah satu shahabat Muhammad . Para Shahabat Allah secara spiritual
tercerahkan oleh kedekatan mereka kepada Nabi s.a.w..
·
Usman Ghani (ra) tahu betul apa yang dia kerjakan.
·
Dengan menambahkan noktah dan aksen, dia memperlihatkan beberapa rahasia bagi
mereka yang memiliki pandangan (mata).
·
Hanya mereka itulah yang akan melihat Pesan tersembunyi yang dibimbing Allah.
·
Alasan jelas untuk menambahkan aksen dan noktah adalah sedemikian hingga setiap
orang, di manapun berada di dunia ini dapat mengenali huruf dan membaca al
Quran sebagaimana dia harusnya dibaca dengan ucapan yang benar.
·
Ini adalah tekanan utama dalam masa kini.
·
Bagaimana menyebutkan kata Arab secara benar, belum lagi tentang pemahaman
tentang makna spiritual dari apa yang kita baca.
·
Huruf yang membentuk kata kata adalah indikasi yang nampak dari sebuah pesan.
·
Akhirnya ketika membaca al Quran, huruf yang tersembunyi akan menjadi muncul.
Setelah
mengenali Alif – Allah adalah Sang Pencipta kita melalui tanda tanda dari
makhluq Nya. Kemudian mengenali Meem – Muhammad adalah Rasul Allah .
Tahap
terakhir adalah untuk mengenali Ba yang adalah diri kita sendiri.
Semua
ini hadir di dalam ayat Bismillah. Kita perlu mengenali diri kita sendiri. Itu
bukan karena Allah memerlukan shalat kita. Itu bukan karena Muhammad akan
mendapatkan keuntungan dari doa (shalawat) kita . Bahkan sebaliknya, kita
memerlukan shafa’at Nabi Muhammad pada Hari Pengadilan. Kita harus mengenali
diri kita sendiri karena kita berhutang itu kepada diri kita sendiri dan bukan
untuk siapapun lainnya. Kita telah dikirim oleh Allah sebagai Khalifah (wakil)
Nya. Kita harus mencoba keras untuk mendapatkan posisi itu dihadapan Sang Maha
Pengatur (Rabb) kita. Hanya Allah Maha Tahu yang terbaik.
NAMA ALLAH YANG DIAWALI DENGAN HURUF BA BISMILLAH
HIR RAHMAN NIR RAHIIM
Al
Baais – Maha Menghidupkan Kembali (The Resurrector)
Al
Baaqee – Maha Lestari (The Everlasting)
Al
Barree – Maha Perubah (The Evolver)
Al
Baasit – Maha Pengembang (The Expander)
Al
Baatin – Maha Tersembunyi (The Hidden)
Al
Badee – Maha Penemu (The Originator)
Al
Barr – Maha Sumber Kebaikan (The Source of Goodness)
Al
Basiir – Maha Melihat (The Seeing)
Al
Burhaan – Maha Bukti (The Evident)
No comments:
Post a Comment